rupa-rupa cat sablon

RUBBER

adalah cat sablon yg paling umum digunakan, teksturnya seperti karet dan bisa digunakan untuk kaos berwarna gelap maupun terang karena sifatnya yang menumpang dan menutupi rajutan kain.

PIGMENT

adalah cat yang biasa dipakai untuk kaos berwarna terang karena sifatnya yg menyerap kedalam kain, dan tidak bisa digunakan diatas kain yang berwarna gelap

FOAM

adalah cat sablon timbul busa yang bahan dasarnya dari karet

GLOW IN THE DARK

adalah cat sablon yg menyala saat kaos berada ditempat gelap, bisa rubber, pigmen maupun plastisol.

GLITTER

adalah cat sablon yang menggunakan tinta berupa campuran serbuk mengkilat, ada yg halus ada yg kasar.

REFLEKTIF

adalah cat sablon yang akan menyala atau mereflektifkan cahaya jika kaos disinari oleh sebuah sumber cahaya.

PLASTISOL

adalah cat yang berbahan dasar minyak, dengan kemampuan istimewa untuk mencetak dot atau raster super kecil dengan hasil maksimal.

HIGHDENSITY

adalah cat sablon timbul tajam yang bahan dasarnya dari plastisol.

FOIL

adalah sablonan dengan menggunakan lapisan bahan kertas logam (seperti alumunium foil) yang ditempel diatas kain dengan lem khusus.

FLOCKING

adalah sablonan dengan menggunakan lapisan bahan seperti beludru yang ditempel diatas kain dengan lem khusus.

smoga bermanfaat

bumsil.wordpress.com

twitter @bumsilpro

Facebook bumsil t-shir

JENIS TINTA/CAT SABLON KAOS

Tinta diatas bahan kaos terdiri dari 2 jenis tinta, yaitu tinta yang berbasis air atau waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau solvenbase. Tinta solvenbase sering disebut dengan istilah plastisol.

JENIS CAT WATERBASE:
CAT RUBBER:
Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsingkan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.

CAT TRANSPARAN:
Umumnya disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.

CAT EXTENDER:
Tinta in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan.

CAT SUPER WHITE:
Tinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap.

CAT PUFF/TIMBUL:
Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.

CAT SOLVENBASE/PLASTISOL:
Tinta ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt yang menggunakan tinta plastisol selalu diberi peringatan “Do not iron on design”, sebab tinta ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika.

JENIS CAT PLASTISOL:

CAT ALL PURPOSE:
Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.

CAT HIGH OPACITY:
Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density.

CAT ATHLETIC PLASTISOL:
Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.

CORK BASE:
Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.

SHIMMER GOLD & BASE:
Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.

HIGH DENSITY CLEAR:
Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.

WILFLEX LUNA CLEAR:
Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.

NATURAL SUADE:
Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.

JENIS CAT DAN TEKNIK LAINNYA:
YELLOW SPARKLE:
Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini.

FOIL TRANSFER:
Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold, foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.

FLOCK:
Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.

SUGAR PRINTING:
Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.

GLOW IN THE DARK:
Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap.

REFLECTIVE POWDER:
Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.

DISCHARGE AGENT:
Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna  kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.

DISTRESSED atau VINTAGE:
Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.

SHATTER BASE:
Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah (crack). Tinta ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.

ROCK BASE:
Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu.

SUBLIMATION TRANSFER:
Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis, hot peel dan cold peel.

HOT PEEL:
Gambar yang diprint diatas kertas transfer.

COLD PEEL:
Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap. Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan tinta plastisol.

RHINESTONES HEAT PRESS:
Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.

HIGH FREQUENCY WELDING:
Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas kain.

EMBOSS PRINT:
Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss diatas bahan.

Disusun oleh: blao-tukangkaos
Sumber: Basic Screen Printing for T-Shirt, Benny Setiawan Rahardjo.

sedikit tentang Kaos Distro

kaos bumsil

Distro tentu saja merupakan salah satu unit bisnis kaos yang kencang pertumbuhannya dalam lima tahun terakhir ini. Di berbagai kota di tanah air, kita banyak menemui distro-distro yang bermunculan. Distro ini tidak hanya muncul di kota provinsi, namun banyak juga yang muncul di level kota kabupaten atau kota kecil lainnya.

Banyak diantara mereka yang kemudian sukses. Bandung sebagai salah satu kota kiblat distro Indonesia, banyak melahirkan brand distro yang legendaris seperti Ouval Research, Airplane dan unkl 347. Sementara di Jakarta, kita mengenail distro hebat yang bernama Endorse dan Bloop. Kedua distro ini berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan.

Salah satu keunikan distro adalah desain kaos-kaos mereka yang “khas distro” : keren, spesial dan berkelas. Selain itu untuk menjaga keunikannya, desain kaos mereka tidak diproduksi secara masal, melainkan hanya dalam hitungan ratusan atau bahkan maksimum 100 potong per model. Hal ini tentu saja membuat mereka selalu harus menciptakan desain-desain barunya setiap minggu.

Desain baru yang up to date tentu saja harus dijaga. Sebab begitu desain kaosnya tidak sesuai selera pasar, maka tentu kaos mereka akan tidak laku dipasaran.

Sebagai sebuah bisnis, usaha distro ini menjanjikan prospek yang baik; asal dikelola secara profesional dan selalu up to date modelnya. Selain itu, lokasi distro barangkali juga punya peran yang penting. Jika sebuah distro beradapada lokasi yang strategis, biasanya ia akan laku dan bertahan lama.

Label distro Endorse dan Bloop menjadi laku mungkin karena lokasi distro mereka yang ada di Tebet, sebuah lokasi strategis yang mudah dijangkau dari beragam arah kota Jakarta. Coba kalau lokasi mereka di Glodok atau Jembatan Tiga misalnya, tentu distro mereka barangkali tidak akan sehebat seperti sekarang.

Jenis Kain, Jenis Benang, dan Proses Finishing

Sedikit share tulisan dari bumsil tentang jenis-jenis bahan yang biasa dipakai dalam proses produksi kaos. Berikut kami akan membahas mulai dari berbagai jenis kain yang biasa dipakai sebagai bahan kaos, jenis-jeis benang yang digunakan serta proses finishing sampai kaos itu jadi dan siap pakai.

JENIS-JENIS BAHAN KAIN

1. COTTON, ada 2 macam berdasarkan spesifikasi benang:

COTTON COMBED:

– Serat benang lebih halus.

– Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata.

COTTON CARDED:

– Serat benang kurang halus.

– Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata.

Sifat kedua jenis bahan tersebut bisa menyerap keringat dan tidak panas,
karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.

2. TC ( TETERTON COTTON)

– Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65%

– Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan.

– Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan ’shrinkage’ (tidak susut atau melar)
meskipun sudah dicuci berkali-kali.

3. CVC ( COTTON VISCOSE)

– Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose.

– Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton.

– Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.

4. POLYESTER dan PE

– Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi untuk
dibuat bahan berupa serat fiber poly dan yang untuk produk plastik berupa biji plastik.

– Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas dipakainya.

JENIS BENANG

Pentingnya mengetahui tentang benang atas bahan kaos yang kita kehendaki adalah berkaitan
dengan ketebalan atau gramasi bahan kaos itu sendiri.

1. BENANG 20S

Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos atara 180 sampai
dengan 220 Gram / Meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt

2. BENANG 24S

Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 170 sampai
dengan 210 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt

3. BENANG 30S

Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 140 sampai
dengan 160 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 210 sampai
dengan 230 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.

4. BENANG 40 S

Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 110 sampai
dengan 120 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 180 sampai
dengan 200 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.

JENIS RAJUTAN

1. SINGLE KNITT

– Pengertian teknisnya adalah rajutan jarum single.

– Penggunaan hanya satu permukaan atau tidak bisa dibolak-balik (2 permukaan).

– Jenis rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (stratching).

Sebagian besar produk kaos yang ada di pasaran adalah memakai jenis rajutan Single Knitt.

2. DOUBLE KNITT

– Pengertian teknisnya adalah rajutan Jarum Double.

– Sehingga penggunaannya bisa dibolak-balik (atas bawah tidak masalah).

– Jenis rajutan tidak rapat, bahan kenyal, lembut, dan lentur.

Produk kaos yang biasa memakai rajutan jenis ini adalah pakaian untuk bayi (baby) dan
anak-anak (Kid’s). Ada sebagian orang menyebut bahan ini dengan sebutan Interlock.

3. LACOSTE

– Pengertian teknisnya adalah rajutan texture / corak.

– Penggunaan tidak bisa dibolak-balik.

– Jenis rajutan bertexture, bulat, kotak, atau menyerupai segitiga kecil-kecil.

Sebagian orang ada yang menyebut bahan ini Pique atau Cuti, dan hanya lazim digunakan
untuk Polo Shirt atau Kaos Kerah.

4. STRIPER atau YARN DYE

– Pengertian teknisnya adalah rajutan kombinasi benang warna (Yarn Dye).

– Penggunaan tidak bisa di bolak-balik.

– Jenisnya bisa Single Knitt maupun Double Knitt.

– Finishing harus openset / belah.

Orang awam menyebut bahan ini dengan sebutan bahan salur / warna-warni. Biasa digunakan
untuk produk kaos dewasa ( Pria, Wanita, T-Shirt, maupun Polo Shirt ).

5. DROP NEEDLE

– Pengertian teknisnya adalah rajutan dengan variasi cabut jarum.

– Penggunaannya bisa di bolak-balik.

– Jenis rajutan texture garis lurus vertikal, lembut, dan lentur.

Produk kaos ini banyak digunakan untuk Rib Leher (T-Shirt), Ladies T-Shirt Body Fit, dan kaos singlet.

FINISHING

Jenis finishing bahan kaos disini berkaitan dengan lebar bahan kaos yang dikehendaki yang berkaitan
dengan kebutuhan efisiensi pola / marker. Finishing juga berkaitan dengan kebutuhan akan handfeel / pegangan bahan kaos.

1. TUBULAR/BULAT:

Bentuk bahan kaos disini adalah bulat melingkar (seperti sarung) untuk bahan Cotton disebut Callendar,
sedangkan untuk Non-Cotton disebut Setting.

Jenis bentuk finishing bahan kaos seperti ini yang paling banyak dipakai oleh para produsen garment / Clothing Company.

2. OPENSET / FINISH BELAH:

Bentuk bahan kaos yang di openset adalah sudah dibelah melebar / horizontal.
Kelebihan dari finishing ini adalah serat bahan jadi lebih lurus dan shrinkage (susut kain) lebih halus.

Jenis finishing ini banyak digunakan untuk produk kaos yang mengutamakan mutu, merk branded / ternama, dan kualitas export.

3. MERCERIZED/NON MERCERIZED:

MERCERIZED:

jenis finishing yang membuat serat bahan kaos jadi lebih rapat, warna lebih cerah, shrinkage lebih bagus,
dan handfeel lebih keras.

Contoh untuk jenis bahan ini banyak dipaai oleh produsen kaos lokal seperti : Metalizer, Cressida,
IE-BIE, Dadung, Dagadu, Sinergy, BE-HOT, dan lainnya.

NON MERCERIZED:

Adalah jenis finishing yang mengutamakan handfeel atau pegangan yang soft dan lentur.

Contoh produk kaos yang memakai bahan jenis ini: Billabong, Quicksilver, Giordano, dan
sebagian besar produk pakaian anak-anak dan bayi.

4. BIO ENZYM dan BIO COMPACT:

Jenis finishing ini merupakan inovasi dari Non Mercerized. Sebenarnya kedua jenis finishing
ini secara teknis bersifat merapuhkan permukaan bahan kaos dengan semacam bakteri.
Yang didapatkan adalah penampilan bahan jadi super lembut, bulunya jadi halus dan warna lebih cerah.
Kelemahan bahan ini adalah tidak awet. Tetapi konsumen produk kaos jenis ini tidak mengutamakan keawetan
kaos melainkan gengsi, karena produk ini umumnya merek terkenal dan mahal seperti : Billabong, Rusty,
Ocean Pasific, Rip Curl, No Fear, dan lainnya.

5. ROTARY PRINT:

Jenis finishing bahan kaos ini yang dimaksud adalah bahan kaos yang sudah dalam bentuk printing / sablon
sebelum di cutting. Proses printingnya memakai mesin rotary sehingga dinamakan rotary print.
Jenis bahan kaos ini banyak dipakai oleh produsen garment anak-anak dan wanita.